Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 12 Februari 2013

Layar Tancap Malam

  Sore hari ini memang tak ada jadwal untuk belajar silat di rumah Abah Ruslan, tapi Rama dan teman-temannya sengaja berlatih di halaman rumah sahabatnya yaitu Gama yang halamannya lumayan luas. Tiba-tiba ketika bermain serius, gerakan yang mereka lakukan menjadi buyar karena mendengar pengumuman dari sebuah mobil mini. "Ada apa itu" Gama bertanya-tanya, " ah mungkin orang lagi jualan rambutan" pikir Rama. Suara itu semakin dekat, teman yang lain menegaskan itu suara pengumuman bahwa nanti akan ada layar tancap di lapangan bola. Sontak, mereka kegirangan dan meloncat-loncatsembari bilang, hore..hore..hore...

  Jam sudah menandakan pukul 19:30, iringan orang-orang yang akan menonton layar tancap sangat banyak. Ramabergegas mengajak teman-temannya. Ketika film akan berputar, penonton terlebih dahulu disajikan iklan rokok yang tak asing lagi di mata mereka. Suara teriakan penonton semakin ramai karena tidak sabar ingin menonton film apa yang akan diputar.

  Rama, Gama dan kawan-kawan terkejut ketika awal pemutaran, deretan pemain film pun sangat jelas terlihat di layar lebar. Wow ada Bery Prima dan Advent Bangun" teriakan Rama, "Ram pasti ini film laga terbaik" gama pun ikut tergugah. "asiik-asiik" sahut kawan-kawannya. Mereka begitu karena belum sama sekali nonton film ini.

Layar tancap yang lebar menyuguhkan film aksi laga dari pemain-pemain tenar. Meskipun tersebut film lawas tapi bagi Rama dan kawan-kawan itu merupakan sajian menarik dan istimewa. Terlebih mereka sedang berguru silat pada Abah Ruslan, kurang lebih sduah satu tahun. jadi film tersebut bisa dijadikan masukan bagi mereka.

  Film pun sudah diputar hampir dua jam lebih, teriakan penonton semakin ramai. Ketika seponsor memberikan pernyataan akan kembali menghibur lagi, masyarakat pun menyambut gembira termasuk Rama dan sahabat. Hiburan tersebut untuk meramaikan kampung yang telah lama sepi senyap jauh dari hiburan semacam ini. Layar tancap memang pernah eksis di hati masyarakat tapi karena kalah oleh media elektronik, seponsor pun jadi tak hadir lagi karena takut dagangannya tak laku. 

  Rama dan sahabat kembali pulang ke rumah masing-masing, mereka bertekad akan berlatih sungguh-sungguh dan mengamalkan silat dengan baik agar mereka berguna bagi orang-orang disekelilingnya.

0 komentar:

Posting Komentar